08 September 2022 09:12 WIB

What Will Happen If You Use A Thinner Oil

The use of the right oil for the engine certainly has an important role. Each engine requires a different oil viscosity due to differences in the internal area of the engine and engine condition.

Sometimes, you may accidentally use an oil that is less viscous than it should be, for example, 5W-30 instead of 10W-40. What will happen to the engine?

First, there is no need to panic. As long as the engine condition is still healthy, then using a less viscous oil will not be a big problem as long as it is not too thin.

This is because, in engines internal, such as piston rings, crankshafts bearings, and others, oil is needed to prevent metal-to-metal contact. However, if it is too thin, the lubrication strength of the oil may be insufficient and can cause damage.

Then, if the engine is old and the condition of the piston rings and gaskets has been worn out, then the oil may leak or enter the combustion chamber. This can make the engine dirtier, and of course, burn oil.

Thus, it is recommended to do research in advance to ensure the right level of viscosity for the engine. If it is too liquid, then you should immediately replace it because the cost of changing the oil is definitely cheaper than doing a complete repair to the engine.

This preventive measure is also best applied to tyres. Instead of waiting for the tyre to break and blow, it is better to replace it with the latest Forceum tyre if the tyre already shows signs of wear.

 

Indonesia 

Penggunaan oli yang tepat bagi mesin tentunya memiliki peranan yang penting. Setiap mesin memerlukan kekentalan oli yang berbeda karena perbedaan pada area internal mesin maupun kondisi mesin.

Terkadang, kamu mungkin tidak sengaja menggunakan oli yang lebih cair daripada seharusnya, misalnya 5W-30 daripada 10W-40. Apa yang akan terjadi pada mesin?

Pertama, tidak perlu panik. Selama kondisi mesin masih sehat, maka menggunakan oli yang lebih cair atau encer tidak akan menjadi masalah besar selama tidak terlalu jauh.

Hal ini karena pada internal mesin, seperti bearing piston, crankshaft, dan lainnya, diperlukan oli untuk mencegah terjadinya kontak antar besi. Namun jika terlalu cair, kekuatan pelumasan dari oli bisa saja kurang dan bisa menyebabkan kerusakan.

Kemudian, jika mesin sudah berumur dimana kondisi ring piston dan gasket sudah rusak, maka oli bisa saja bocor atau masuk ruang bakar. Hal ini bisa membuat mesin menjadi lebih kotor, dan tentu saja boros oli.

Sehingga, direkomendasikan untuk melakukan riset terlebih dahulu untuk memastikan tingkat kekentalan yang tepat untuk mesin. Jika terlalu cair, maka sebaiknya segera melakukan penggantian karena biaya penggantian oli pastinya lebih murah daripada melakukan perbaikan total pada mesin.

Tindakan preventif ini juga sebaiknya diterapkan pada ban. Daripada menunggu ban rusak dan pecah, lebih baik diganti dengan ban Forceum terbaru jika ban sudah menunjukkan tanda keausan.

Share